DP3AKB Kabupaten Jember Gelar Sosialisasi Program Bangga Kencana, Pada Awak Media

    DP3AKB Kabupaten Jember Gelar Sosialisasi Program Bangga Kencana, Pada Awak Media

    JEMBER - Program Bangga Kencana, merupakan salah satu program dari BKKBN, yang berfokus untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. 

    Dalam rangka  mensosialisasikan program tersebut ke para Jurnalis, secara bersama DP3AKB dan BKKBN Kabupaten Jember sebagai narasumber, dan melakukan sosialisasi secara langsung, kepada awak media. Kegiatan  berlangsung di Aula Bina Kencana DP3AKB Jl. Jawa 51 Jember.        

    Progres pelaksanaan program Bangga Kencana, khususnya pengendalian laju pertambahan penduduk di Kabupaten Jember.

    Kepala DP3AKB Kabupaten Jember, Drs.  Suprihandoko mengatakan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana merupakan unsur pendukung tugas Bupati yang bertanggungjawab kepada Bupati.

    Tugas-tugas itu antara lain penyelenggaraan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Pelembagaan PUG, Bidang Pelayanan dan Pelembagaan Pemenuhan Hak Anak, Bidang Pengendalian Penduduk, Advokasi dan Pergerakan dan Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga.

    Salah satu program pengendalian penduduk yang dikenal dan masih terus disosialisasikan hingga saat ini adalah Program Keluarga Berencana. 

    Dengan slogan “Dua Anak Lebih Baik” pemerintah mengajak masyarakat untuk melaksanakan dan mewujudkan Program Keluarga Berencana dengan baik. Dengan melaksanakan program ini, tentu masyarakat sudah turut berkontribusi dalam menekan laju pertumbuhan penduduk dan mencegah lonjakan yang semakin tinggi. 

    Sementara itu J Anto Budi N,  Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KBKS)  DP3AKB Jember menyampaikan pentingnya mengegah stunting. Pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan pada ibu hamil perlu mendapat perhatian untuk mencegah terjadinya stunting. Stunting akan berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak dan status kesehatan pada saat dewasa.

    Stunting adalah kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Karena mengalami kekurangan gizi menahun, bayi stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seumurnya. (Narno).

    Siswandi

    Siswandi

    Artikel Sebelumnya

    Dandim 0824/Jember  Silaturahmi ke Danbrigif...

    Artikel Berikutnya

    Bupati Jember Tinjau Pilkades Serentak,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar

    Ikuti Kami